“Sepertinya aku harus mengingatkanmu sekali lagi mengenai satu hal penting,” lanjut Martin lagi, seraya melangkah mendekati Kazuya yang terlihat bingung.Martin meraih kursi, memindahkannya di sisi ranjang. Menyalakan lampu penerangan di atas ranjang, lalu duduk tepat di depan sang putra.“Walau bagaimanapun dia adalah putriku. Putri kandungku!” ucap Martin yang sengaja mempertegas kalimat terakhir. Raut wajahnya terlihat serius, matanya menatap tajam Kazuya.Kazuya terdiam, mencoba menerka-nerka siapa orang yang dimaksud papanya. Akibat kecelakaan itu, sebagian memorinya menghilang.“Apa yang papa maksud? Aku tak mengerti,” ujar Kazuya dengan alis bertaut.Martin menghela nafas panjang. Tak langsung menjawab, justru meraih sesuatu dari balik jasnya. Selembar kertas putih yang terlipat, dan menyodorkannya pada Kazuya.“Apa ini?” tanya Kazuya tak mengerti.“Bukalah, maka kau akan mengerti maksudku!” perintah Martin.Tatapan Kazuya kini fokus pada kertas di tangannya. Perlahan membuka k
Last Updated : 2025-07-14 Read more