Sejak perawat keluar membawa sampel darah bayi, suasana di ruang rawat terasa aneh. Randy duduk di kursi samping ranjang, pandangannya lebih sering tertuju pada layar ponsel daripada ke bayi yang baru saja lahir. Jempolnya bergerak cepat, entah membalas pesan atau sekadar menggulir layar, tak ada ekspresi yang bisa dibaca di wajahnya.Miranda yang berbaring lemah memandangnya dengan ragu. Ia tak tahan untuk tidak bertanya, namun setiap kali membuka mulut, lidahnya seakan kelu. Ada sesuatu di tatapan Randy, dingin, datar, seperti tembok yang sulit ditembus.Di sisi lain, Dewi duduk di kursi roda, tubuhnya masih lemah pasca kecelakaan. Meski lemah, matanya tajam, memandang Miranda sesekali tanpa senyum. Tak ada ucapan selamat, tak ada pelukan hangat untuk menyambut kelahiran cucu yang seharusnya membawa kebahagiaan. “Mi… mau gendong bayinya? Dia manis sekali, mirip Randy waktu bayi," kata Miranda yang mencoba mencairkan suasana.Dewi hanya melirik sekilas, lalu menunduk menatap tangann
Terakhir Diperbarui : 2025-08-15 Baca selengkapnya