Mereka berjalan perlahan menuju taman belakang restoran. Udara malam terasa sejuk, harum bunga-bunga yang mekar di sekitar mereka menambah suasana romantis. Dan benar saja, begitu sampai di area taman, cahaya kecil-kecil mulai berkelip di antara pepohonan.“Kunang-kunang…” Amora menutup mulutnya dengan kedua tangan, matanya berbinar penuh takjub. “Mas… indah sekali.”Alvaro tersenyum. “Ya, sangat indah. Tapi… bagiku, keindahan itu tidak sebanding dengan kamu.” Alvaro berkata sambil terus memandang Amora.Amora menoleh, tatapannya bertemu dengan tatapan penuh cinta dari Alvaro. Dadanya serasa sesak oleh perasaan yang tak bisa ia bendung lagi.Dalam hening yang dipenuhi cahaya kunang-kunang, Alvaro perlahan mendekat. Tangannya terangkat, membelai lembut pipi Amora. Ia bisa merasakan bagaimana tubuh wanita itu sedikit bergetar. Apakah Amora terlalu kedinginan? Alvaro menyadari hal itu,. karena udara di puncak ini sangat dingin. Namun sepertinya pria itu tidak ingin memberikan Amora jake
Terakhir Diperbarui : 2025-09-02 Baca selengkapnya