Tiba-tiba, tubuh kecil itu melompat ke pelukan Kirana, membenamkan wajahnya di bahu sang ibu.“Ya sudah, Ibu. Aku maafin. Tapi lain kali bilang dulu, ya? Aku tadi bangun pagi-pagi, ganti baju, terus nyari Ibu di kamar. Eh, Ibu nggak ada,” gumamnya dengan nada setengah merajuk.Kirana tersenyum kecil, menundukkan kepala untuk mencium kedua pipi putrinya yang terasa hangat dan lembut. “Iya, salah Ibu. Besok-besok Ibu kasih tahu dulu. Sebagai ganti, Ellie boleh bikin dua permintaan. Ibu janji akan nurutin.”Elina berpikir sejenak, alisnya mengernyit, bibir mungilnya mencibir sambil menimbang. “Aku pikirin dulu deh.”Suasana yang tadinya agak keruh perlahan berubah teduh. Dari tangga kayu di sudut ruangan, suara langkah terdengar menuruni
Last Updated : 2025-09-25 Read more