Mahira menutup telepon dengan gerakan terburu-buru, seakan-akan kabel tipis tak terlihat sedang menjerat lehernya. Jemarinya segera menari di layar ponsel, mengirim gambar hasil pemeriksaan itu ke Kirana.Sementara itu, di ruang kerjanya yang sunyi, Kirana menatap layar lebih lama dari biasanya. Sorot matanya dalam, penuh pertimbangan.Di sana, terlihat jelas kondisi lambung Bara: merah, bengkak, dan rapuh seperti kain yang mulai terkoyak. Kirana menghela napas panjang, dadanya bergetar halus. “Bara, kenapa kamu terus memaksa tubuhmu sejauh ini…” bisiknya lirih, meski tak ada seorang pun yang mendengar.Ia tahu betul, kebiasaan Bara makan sembarangan, jam tidur yang berantakan, dan gelas-gelas alkohol yang selalu menemani malam panjangnya, kini menuntut balasan. Tapi syukurlah, pikir Kirana, penyakit ini masih bisa dilawan.Ada jalan untuk sembuh, asalkan ia mau disiplin. Kirana sudah merencanakan kombinasi terapi: antibiotik modern unt
Huling Na-update : 2025-09-22 Magbasa pa