Kirana menatap Raka lama, matanya bergetar seperti hendak pecah oleh air mata yang ditahannya. Suara lirihnya pecah, “Aku belum siap...”Raka tidak menjawab dengan kata-kata. Ia hanya melangkah mendekat, meraih tubuh Kirana ke dalam pelukan yang hangat, seolah ingin membungkus semua ketakutan yang berkecamuk di dadanya. Helaan napas Raka terasa stabil, menenangkan, seakan tubuhnya sendiri adalah janji yang tak bisa diingkari.“Kamu tidak perlu menyiapkan apa pun,” bisiknya di dekat telinga Kirana. “Aku akan jaga kamu, juga anak-anak.”Dan sebelum sempat Kirana menolak lagi, bibir Raka sudah menutup semua kemungkinan itu dengan sebuah ciuman. Ciuman yang tidak memaksa, tapi juga tak memberi celah untuk lari.Waktu bergulir entah berapa lama, dan ketika Kirana akhirnya berhasil melepaskan diri, wajahnya memerah, pipinya hangat, dan matanya berkilat basah. Napasnya terengah, seperti habis berlari jauh.Kirana menund
ปรับปรุงล่าสุด : 2025-09-20 อ่านเพิ่มเติม