Berapa kali Wening menatap cincin di tangannya, sejak semalam bahkan ia sulit tidur memikirkan hari ini mereka harus makan. Namun uang telah habis."Maafkan aku buk, terpaksa aku menjualnya. Hanya ini harapan aku bisa membeli kebutuhan," lirihnya, melihat wajah tampan putranya. "Mama akan berjuang untukmu nak, meskipun kamu tidak di anggap oleh ayahmu, kamu adalah lentera indah dalam hidup mama. Kehadiran kamu adalah kekuatan untuk wanita rapuh seperti mama. Kelak kamu akan menjadi orang sukses dan waktunya menunjukan siapa kamu sebenarnya." Gumam Wening, setelah itu ia keluar. "Wening kamu sudah bangun nak?" "Bik, aku titip Zion sebentar ya. Aku cari sarapan dulu, bibi sedang apa?" Wening menghampiri bibi Mirah yang ada di dapur."Bib buat teh untuk kita. Duduklah dulu, bibi masih ada makanan untuk Zion," Wening menurut, ia duduk di meja makan."Nak, bibi akan bekerja salah satu rumah itu. Kita bergantian supaya Zion ada yang menemani di rumah," mendengar ucapan Bik Mirah, Wening
Last Updated : 2025-06-11 Read more