Eve membeo. James Ryder, kakak kelasnya yang ditangkap karena melakukan berbagai kejahatan. Tidak hanya satu, tapi banyak sekali. Kalau dihitung vonisnya bukankah seharusnya pria itu masih dipenjara. Tapi sekarang sudah keluar. dengan pakaian yang begitu rapi. Setelan jas, seperti orang kantoran saja. Padahal memiliki tato di leher. “A-apa?” lirih Eve. James tersenyum. ia menunduk. “Minggir, urusanku dengannya. Kau tidak usah ikut campur.” “Tu-tunggu.” Eve mundur. Meski tangannya gemetar—bahkan seluruh tubuhnya mulai panas dingin menghadap preman. Jumlahnya ada lima beserta James sendiri. Ia berusaha melindungi Aurel di belakangnya. “Aku tahu, mungkin kau masih menyukai kak Aurel. Sehingga kau mengejarnya. Sampai sekarang, kau mungkin tidak bisa move on.” “Apa?” James mengernyit. ia berkacak pinggang. “Jangan bicara omong kosong.” “Aku tahu perasaanmu.” Eve mengangguk. kemudian menepuk dadanya. “Karena aku juga pernah merasakannya. Memang sulit melupakan seseoran
Terakhir Diperbarui : 2025-11-03 Baca selengkapnya