Adit, setelah menenangkan Hardian dan Bela, bergegas masuk ke ruang IGD, di mana Sarah masih dirawat. Ia meminta izin perawat untuk masuk dan segera duduk di samping ranjang Sarah. Wajah Sarah terlihat damai dalam tidurnya, tapi ada perban kecil di pelipisnya dan memar di lehernya bagian sisi.Adit meraih tangan Sarah, mencium punggung tangannya lembut. Ia mengusap kepala Sarah, menyelipkan helaian rambutnya yang jatuh ke belakang telinga."Aku di sini, Sayang. Jangan khawatir," bisik Adit, matanya berkaca-kaca.Tepat saat Adit membisikkan kata-kata itu, mata Sarah perlahan terbuka. Kelopak matanya berkedip pelan, menyesuaikan diri dengan cahaya remang-remang ruangan. Pandangannya bergerak, dan ia langsung tersenyum tipis saat melihat wajah Adit."Adit …," panggil Sarah lirih, suaranya lemah dan serak."Ya, aku di sini, Sayang. Aku di dekatmu. Jangan khawatirkan apa pun," jawab Adit, meremas tangan Sarah erat."Damar .…" Sarah mencoba bangkit, tapi Adit menahannya."Sstt … jangan berg
Last Updated : 2025-10-25 Read more