Siska, putri Indra, duduk dengan santai di sofa kulit di sudut ruangan, kakinya terentang manja. Ia memandangi pemandangan gedung bertingkat di luar jendela, dengan senyum puas setelah berhasil memprovokasi Sarah dan Arga di lift. Bagi Siska, menciptakan drama adalah seni, dan ia baru saja melukis mahakarya kecil.Indra, yang kembali mengerjakan dokumen penting sebagai CEO, mencoba mengabaikan kehadiran Siska, meskipun ia senang putrinya mau menemaninya di kantor. Ia fokus pada tugasnya, berusaha melupakan ketegangan makan malam tadi.Tiba-tiba, ponsel Indra berdering. Nama "AKBP Arif" terpampang di layar. Indra segera mengangkatnya."Halo, Rif. Ada kabar terbaru?" tanya Indra, suaranya langsung berubah serius, mengisyaratkan bahwa ini adalah panggilan terkait kasus sensitif.Siska yang mendengar nama itu langsung memajukan tubuhnya. Ia memasang telinga dengan saksama, berpura-pura menikmati pemandangan di luar. Ia tahu Arif adalah kepala polisi yang bersahabat baik dengan Papanya, da
Last Updated : 2025-10-31 Read more