Suasana di rumah keluarga Tuan Damar yang sebelumnya tegang, perlahan berubah menjadi campuran antara kelegaan dan kecemasan yang menggumpal di udara. Gadis cantik yang selama ini mereka rawat, yang telah berkali-kali berada di ambang kematian, kini sudah mulai membuka mata. Tubuhnya masih lemah, wajahnya masih pucat, tapi untuk pertama kalinya setelah sekian lama, nafasnya mengalir lembut dan stabil. Namun, belum sempat rasa lega itu menetap, badai baru menyapu mereka tanpa peringatan. “Dokter El?” suara seorang pelayan terdengar ragu. Dia memanggil pelan, menatap tubuh pemuda yang duduk bersandar di sisi ranjang, tubuhnya tak bergerak. Tubuh El tampak tenang, terlalu tenang. Mata itu terpejam, napasnya teratur, seolah ia hanya sedang tertidur. Namun waktu berlalu. Lima belas menit. Tiga puluh menit. Satu jam. Dua jam. Hingga kini, lebih dari tiga jam berlalu, dan El belum juga membuka matanya. “A-Apa yang terjadi dengan dokter El?” suara lirih itu datang dari gadis y
Terakhir Diperbarui : 2025-07-25 Baca selengkapnya