Sore itu suasana cafe masih tenang ketika Savana melangkah masuk dengan langkah hati-hati. Kakinya masih terasa nyeri, tapi sudah jauh lebih baik dari pagi tadi. Seragam hitam dan apron coklat sudah dia kenakan dibalik hoodienya, rambut diikat rapi seperti biasa. Radja yang sedang merapikan stock cup di balik bar langsung menoleh saat mendengar suara pintu. Begitu melihat siapa yang datang, ekspresinya berubah. “Lho.” Radja memicingkan mata, keningnya mengerut. “Lo?” Savana tersenyum kecil, mencoba terlihat santai meski langkahnya belum bisa sepenuhnya normal. “Hai,” sapanya pelan, senyumnya manis. Radja berjalan pelan menghampiri, ekspresinya bingung. “Tadi pagi lo izin ga masuk kuliah, katanya sakit. Kenapa sekarang malah masuk kerja?” “Udah mendingan kok. Lagian kalau diem di rumah terus malah suntuk.” Radja menyilangkan tangan, menatapnya lama. “Savana, ini kerjaan fisik. Lo bakal berdiri lama, jalan bolak-balik. Lo yakin?” Savana hanya mengangguk kecil, “Aku butuh gerak,
Terakhir Diperbarui : 2025-06-22 Baca selengkapnya