Savana berdiri di balik mesin kopi, mengenakan apron coklat. Meski senyumnya tetap ia tampilkan ke pelanggan, matanya jelas terlihat lelah karena ia belum istirahat cukup setelah acara semalam. Lonceng kecil di atas pintu cafe berbunyi. Savana menoleh sekilas dan detik itu juga napasnya tertahan. Radja. Cowok itu melangkah masuk seperti biasa, santai, mengenakan hoodie abu dan sneakers. Savana seketika teringat dengan tampilan Radja di acara semalam membuatnya teringat juga kalau Radja sudah mengetahui rahasia besarnya. Savana buru-buru menunduk, pura-pura sibuk membersihkan meja bar. “Siang, Sa,” sapa Radja akhirnya, ringan tapi penuh makna. Savana menoleh cepat. “S-siang,” ucapnya gugup. Radja tersenyum miring, melipat tangannya di dada. “Ga nyangka ya, ternyata lo Nyonya Ardhanata.” Savana langsung panik. Ia buru-buru menatap Radja dengan tatapan gelisah dan berbisik tergesa, “Radja, bisa kita ngomong di belakang bentar?” Tanpa menunggu jawaban, Savana langsung berjalan ke
Terakhir Diperbarui : 2025-06-29 Baca selengkapnya