Pertarungan sengit berlangsung selama dua hari penuh. Langit Virella yang dahulu bersinar fuchsia kini gelap diselimuti kabut perang, penuh bau logam dan darah. Ledakan demi ledakan mengguncang lembah, dan tubuh-tubuh para petarung wanita mulai berserakan di antara reruntuhan kristal. Namun sebelum matahari hari ketiga sempat terbit, kondisi pasukan Virella mulai melemah. Perisai pertahanan retak, moral menurun, dan jumlah petarung yang tersisa makin menipis. Mereka... hampir kalah. ... Marina dan Nareta bertahan di sisi barat kota, tubuh mereka penuh luka bakar dan goresan tombak tajam. Zirah kristal mereka nyaris hancur, tapi mata mereka tetap menyala, meski gemetar. Di depan mereka berdiri salah satu jenderal pasukan Kruga, makhluk bersisik hitam, setengah serangga, bertaring panjang dengan mata merah menyala. Suaranya dingin, jijik, dan kejam. “Manusia lemah,” dengusnya. “Aku telah memakan daging panggang Kalveron... aku juga memakan bangkai Laila dan bayi dalam perutn
Last Updated : 2025-10-11 Read more