Angin pagi terakhir yang dirasakan Axel dan para istrinya di langit Virella berhembus pelan, seolah turut menahan langkah mereka yang akan pergi. Di alun-alun perbatasan dermaga luar angkasa, berdiri seluruh bangsawan, prajurit, ilmuwan, dan rakyat pilihan yang pernah diselamatkan atau disatukan oleh satu nama... Axel Skays. Kalveron berdiri tegak di sisi Ratu Laila yang mengenakan jubah putih keperakan, dengan mahkota kristal kecil di rambutnya. Ia tersenyum, tapi bola matanya berkaca. “Aku tahu tak ada yang bisa membalas seluruh pengorbananmu,” ucap Kalveron perlahan, menatap Axel yang berdiri di depan gerbang utama pesawat Aolenric-Lerion Prime. “Tapi, izinkan kami mengabadikan namamu sebagai fondasi awal peradaban baru kami. Di setiap kitab sejarah, engkau bukan sekadar penyelamat... engkau adalah kunci peradaban ini terlahir ulang.” Laila melangkah maju, mendekat hingga hanya sejengkal dari Axel. Ia menggenggam tangan pria itu, lalu membungkuk perlahan. “Terima kasih, A
Last Updated : 2025-10-14 Read more