Mas Bian masih menatapku, sorot matanya tak hanya menampilkan hasrat, tapi juga rasa sayang yang sulit dijelaskan. Di balik sikapnya yang sering menggoda dan menggodaku tanpa henti, aku tahu… pria ini benar-benar mencintaiku.Dengan gerakan pelan, ia membaringkanku di atas ranjang, lalu menyusul memelukku, tubuhnya menyatu dengan tubuhku. Napas kami bersahutan, membentuk irama yang hanya kami berdua yang tahu artinya.Ciumannya kembali jatuh di leherku, hangat dan dalam. Aku memejamkan mata, menyerahkan diri sepenuhnya pada kepercayaanku padanya—pada suamiku sendiri."Aku suka saat kamu begini... patuh, tanpa banyak pertanyaan, hanya percaya," bisiknya di antara ciuman kecilnya.Menikmati setiap gelenyar rasa yang menjalari seluruh tubuhku karena perlakuannya itu, kujawab dengan lirih, nyaris seperti bisikan yang hanya bisa ditangkap oleh hati, bukan telinga."Iya, Mas. Aku akan patuh… Aku percaya Mas Bian,"“Good girl!”Tangannya menyentuhku dengan kelembutan yang membuatku merasa di
Last Updated : 2025-09-12 Read more