“Papa!” Maudy tampak senang ketika akhirnya ia bisa bertatap muka dengan sang mertua meski hanya lewat layar HP saja.Setelah seminggu lebih disibukkan oleh pekerjaan, akhirnya Tama punya waktu untuk menghubungi dan mengobrol santai dengan sang menantu kesayangan.Tampak wajah Maudy bersinar, matanya tidak bisa berbohong jika ia sangat merindukan mertuanya itu. Sebab, hanya lelaki itu tempatnya bertumpu untuk saat ini. Ia telah kehilangan segalanya, kecuali anak dan bapak mertuanya.“Ada opa, Sayang.” Maudy melambaikan tangan Sean ke kamera. Menunjukkan pada bayi itu jika dalam layar ada opanya.“Kamu apa kabar?” Tama tersenyum melihat Maudy akhirnya bisa ceria seperti dulu lagi. Mata lelaki itu tidak bisa berbohong jika ia sangat bersyukur karena Maudy masih hidup hingga saat ini. Dua kali ia hampir kehilangan wanita itu. Ia tidak bisa membayangkan jika ia ditinggal oleh menantunya setelah ia ditinggal oleh putranya.“Maudy baik, Pa. Papa apa kabar? Jangan lupa jaga kesehatan, jangan
Last Updated : 2025-05-28 Read more