Pfftt!!Saat Umay membuka mata, Ewan langsung menyemburkan segumpal darah dan tubuhnya hampir jatuh. Ewan buru-buru memegang sisi ranjang untuk menahan diri dan menarik napas dalam dua kali, lalu kemudian memberi isyarat dengan tangan agar Neva dan yang lain mendekat.Mereka semua segera berlari menghampiri.Neva menopang tubuh Ewan."Kak Neva, aku sudah berhasil. Dalam satu tahun ke depan, Jenderal Umay nggak akan apa-apa," kata Ewan dengan wajah pucat, suaranya sangat lemah."Terima kasih." Melihat kondisi Ewan yang begitu lemah, Neva berkata, "Aku bantu kamu ke tempat istirahat.""Aku nggak apa-apa. Pak Labh, Pak Traco, tolong antarkan Jenderal Umay kembali ke ruang perawatan."Namun belum selesai Ewan berbicara, Umay yang duduk di ranjang tiba-tiba berkata, "Neva ... ini di mana?""Kakek, ini di atap rumah sakit. Kakek sudah nggak apa-apa," jawab Neva, matanya masih merah menahan tangis.Umay mengamati semua orang satu per satu. Hampir semuanya dia kenal, kecuali Ewan yang merupaka
Baca selengkapnya