"Siap!"Tandi dan Logan langsung menerjang maju, menahan Umay dan mengikatnya ke ranjang. Umay berjuang keras sambil memaki, "Kalian mau apa?! Kalian tahu siapa aku?!""Dua bocah kurang ajar! Berani-beraninya mengikatku! Sudah bosan hidup, hah?!""Lepaskan aku! Kalau nggak, kutembak kalian berdua ...."Bagaimanapun, Umay sudah lanjut usia dan baru saja sadar. Mustahil bisa melawan dua pemuda kuat seperti Tandi dan Logan.Tak lama kemudian, dia sudah terikat erat di atas ranjang.Logan berkata sambil tertawa, "Jenderal, lebih baik hemat tenaga. Sekeras apa pun teriakan Anda, nggak ada gunanya."Umay melotot marah, "Dasar dua bocah bangsat! Lepaskan aku!"Logan masih tertawa, "Jenderal, kalau aku dan Tandi ini bocah bangsat, berarti Willy itu kura-kura kampret."Umay baru teringat, dia belum melihat Willy sama sekali. Dia menoleh pada Neva dan bertanya, "Mana Willy? Kenapa dia nggak kelihatan?""Dia ...." Neva baru membuka mulut, tapi Logan tiba-tiba menyahut cepat, "Willy mati.""Apa ka
Baca selengkapnya