Meskipun sekarang musim panas, di dalam kamar justru penuh dengan suasana musim semi. Bunga berhamburan, segala sesuatu tampak penuh kehidupan.Empat puluh menit kemudian, Neva melingkarkan kedua lengannya yang putih di leher Ewan. Dia mengernyit dan mengeluh, "Sakit ...."Ewan bertanya, "Kalau begitu, aku berhenti?""Jangan ...."....Setengah jam kemudian, suasana kembali tenang. Neva berbaring dalam pelukan Ewan. Satu jarinya menggambar lingkaran di dada Ewan. Dia berkata, "Kamu itu benar-benar bodoh.""Bodoh gimana?""Demi aku, kamu sampai jauh-jauh datang ke ibu kota, bahkan hampir mati. Kamu bilang, bodoh nggak?""Kak Neva, setelah kamu bilang begitu, aku jadi merasa memang agak bodoh. Kamu lihat, aku sudah berkorban begitu banyak demi kamu, apa kamu nggak bisa berkorban sedikit buat aku?""Baiklah, kamu mau aku berkorban apa? Bilang saja."Ewan berkata, "Panggil aku 'Suami'."Seketika, wajah Neva memerah. Dengan manja, dia menimpali, "Hmph, jangan mimpi. Kamu belum menikahiku, m
Read more