Di jalanan sepi, sebuah mobil van Mercedes-Benz perlahan melaju pergi dari Gunung Kabut."Berhenti!" kata Satria tiba-tiba.Sang sopir segera menginjak rem.Satria menatap pemuda di sebelahnya dan berkata, "Jangan ditahan-tahan, itu nggak baik untuk tubuhmu."Pemuda itu segera menurunkan kaca jendela, lalu menjulurkan kepala ke luar. Blegh! Dia sontak memuntahkan darah.Tadi saat bertarung dengan Ewan, mereka saling menghantam tiga kali. Pada pukulan ketiga, dia bukan hanya terpental mundur belasan langkah, tetapi juga menderita luka dalam. Namun, dia menahan rasa sakit itu, tidak memperlihatkannya. Ternyata Satria tetap menyadarinya."Maaf, Tuan. Aku sudah mempermalukanmu," ucap pemuda itu dengan rasa bersalah."Nggak apa-apa. Bahkan Dullah saja kalah dari dia, apalagi kamu." jawab Satria. Kemudian, dia bertanya, "Menurutmu, gimana kemampuan Ewan?""Kuat!" jawab pemuda itu. Kemudian, dia merasa jawabannya itu belum cukup, jadi menambahkan, "Sangat kuat! Kemampuannya selevel dengan par
Read more