Bam! Saat dinding menutup, Ewan secepat kilat melayangkan tinju.Buk! Tinju menghantam dinding, mengeluarkan bunyi teredam. Namun, dinding itu tak bergerak sedikit pun.Ewan tampak kaget. Harus diingat, tubuh mayat hidup sekeras besi dan tinjunya bisa menghancurkan mereka. Namun, dinding ini malah tidak bergetar sedikit pun. Bisa dilihat betapa kerasnya dinding ini.Wajah Ewan segera berubah muram. "Kita jatuh ke dalam jebakan musuh," kata Ewan dengan suara berat.Wajah Tandi tampak serius. Dia segera memerintahkan pasukan, "Cari cara, buka dinding ini.""Siap!" Beberapa prajurit segera maju ke dinding.Logan berkata, "Tandi, Ewan, kalian nggak perlu terlalu panik. Kita sudah di sini, santai saja. Kalau memang musuh mau membunuh kita, lihat dulu apakah mereka sanggup. Lagi pula, jumlah kita banyak ....""Cukup," sela Tandi, lalu menoleh ke prajurit yang mendekat. "Gimana? Bisa dibuka?""Nggak bisa dibuka, Komandan.""Sial!" Tandi mengumpat, lalu berkata, "Kalau begitu, kita cuma bisa m
Baca selengkapnya