Share

Bab 831

Aвтор: Rexa Pariaman
"Kamu cepat tangkap. Mau belajar hal lain nggak?" tanya sang Jenderal yang sudah meraih tangan wanita itu.

"Mau," jawab wanita itu tanpa ragu sambil mengangguk.

"Hahaha, bagus. Aku akan segera mengajarkanmu." Setelah berkata begitu, sang Jenderal tiba-tiba membentak, "Berlutut!"

Wanita itu kaget hingga tubuhnya bergetar. Dia langsung berlutut di lantai. Wajahnya pucat saat berkata, "Jenderal, tolong jangan bunuh aku. Aku ...."

Jenderal meraba wajahnya, lalu mencubit dagunya dan tersenyum menyipitkan mata. "Kamu cantik begitu, mana mungkin aku tega membunuhmu?"

"Kalau begitu, maksud Jenderal ...."

"Kamu tadi bilang ingin belajar, 'kan? Aku ajari," kata sang Jenderal, lalu dengan kasar menekan kepala wanita itu sambil memerintah, "Buka mulut!"

Wanita itu langsung paham niat sang Jenderal. Dia tersenyum manis kepadanya. "Ternyata Jenderal, suka yang begini. Kenapa nggak bilang dari tadi? Aku akan melayani Jenderal ...."

Dalam waktu singkat, ruangan kantor berubah menjadi tempat mesum. San
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Заблокированная глава

Latest chapter

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 834

    Di lapangan latihan.Ewan melangkah keluar. Saat jaraknya tinggal lima meter dari kumpulan mayat hidup, dia berhenti. Tatapannya menyapu wajah mereka satu per satu, lalu dia mengangkat tangan kanannya.Dia mengaitkan jari ke arah mereka dan berkata dengan nada menghina, "Sampah! Kemarilah dan terimalah kematian kalian!"Nada suara Ewan penuh dengan ejekan yang membara. Benar-benar sombong.Sekelompok mayat hidup itu seakan-akan dipancing amarahnya. Mereka mengepalkan tangan dan mengeluarkan raungan garang. "Awuuu!"Salah satu mayat hidup tak tahan lagi dan berlari menyerang Ewan. Namun, baru saja sampai di depannya ....Bam! Satu pukulan dari Ewan langsung mengenai lawan. Tubuh raksasa itu hancur berantakan, daging dan tulangnya hancur.Melihat adegan itu, para prajurit pasukan khusus menjadi bersemangat sampai wajah mereka memerah. Mereka berteriak sekeras-kerasnya."Dewa Perang!""Dewa Perang!""Dewa Perang!"Suara mereka menggelegar seperti guntur, seolah-olah hendak mengguncang sel

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 833

    "Seratus persen."Mendengar itu, Tandi pun mengembuskan napas lega. Kalau semua mayat hidup itu bisa diselesaikan oleh Ewan, itu berarti para prajurit pasukan khusus akan aman. Setidaknya, mereka tidak perlu melakukan pengorbanan yang sia-sia.Ewan berkata, "Menyingkirkan mayat hidup itu mudah. Yang aku khawatirkan adalah musuh masih punya rencana lain."Tandi langsung paham maksud Ewan. "Maksudmu jenderal itu?"Ewan mengangguk ringan. "Alasan kenapa kita bisa sampai ke sini dengan begitu lancar, pasti karena diatur oleh orang itu. Tujuannya jelas, yaitu menjebak kita di sini, lalu membasmi kita sekaligus.""Aku seharusnya mendengarkanmu dan mundur lebih awal," kata Tandi dengan nada menyesal."Sekarang sudah terlambat membicarakan itu. Kita selesaikan dulu masalah di depan mata. Soal yang berikutnya, nanti baru kita hadapi." Usai berbicara, Ewan melangkah sendirian menuju arah kumpulan mayat hidup.Melihat tindakan Ewan, para prajurit pasukan khusus langsung merasa terharu. Mereka tah

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 832

    Bam! Saat dinding menutup, Ewan secepat kilat melayangkan tinju.Buk! Tinju menghantam dinding, mengeluarkan bunyi teredam. Namun, dinding itu tak bergerak sedikit pun.Ewan tampak kaget. Harus diingat, tubuh mayat hidup sekeras besi dan tinjunya bisa menghancurkan mereka. Namun, dinding ini malah tidak bergetar sedikit pun. Bisa dilihat betapa kerasnya dinding ini.Wajah Ewan segera berubah muram. "Kita jatuh ke dalam jebakan musuh," kata Ewan dengan suara berat.Wajah Tandi tampak serius. Dia segera memerintahkan pasukan, "Cari cara, buka dinding ini.""Siap!" Beberapa prajurit segera maju ke dinding.Logan berkata, "Tandi, Ewan, kalian nggak perlu terlalu panik. Kita sudah di sini, santai saja. Kalau memang musuh mau membunuh kita, lihat dulu apakah mereka sanggup. Lagi pula, jumlah kita banyak ....""Cukup," sela Tandi, lalu menoleh ke prajurit yang mendekat. "Gimana? Bisa dibuka?""Nggak bisa dibuka, Komandan.""Sial!" Tandi mengumpat, lalu berkata, "Kalau begitu, kita cuma bisa m

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 831

    "Kamu cepat tangkap. Mau belajar hal lain nggak?" tanya sang Jenderal yang sudah meraih tangan wanita itu."Mau," jawab wanita itu tanpa ragu sambil mengangguk."Hahaha, bagus. Aku akan segera mengajarkanmu." Setelah berkata begitu, sang Jenderal tiba-tiba membentak, "Berlutut!"Wanita itu kaget hingga tubuhnya bergetar. Dia langsung berlutut di lantai. Wajahnya pucat saat berkata, "Jenderal, tolong jangan bunuh aku. Aku ...."Jenderal meraba wajahnya, lalu mencubit dagunya dan tersenyum menyipitkan mata. "Kamu cantik begitu, mana mungkin aku tega membunuhmu?""Kalau begitu, maksud Jenderal ....""Kamu tadi bilang ingin belajar, 'kan? Aku ajari," kata sang Jenderal, lalu dengan kasar menekan kepala wanita itu sambil memerintah, "Buka mulut!"Wanita itu langsung paham niat sang Jenderal. Dia tersenyum manis kepadanya. "Ternyata Jenderal, suka yang begini. Kenapa nggak bilang dari tadi? Aku akan melayani Jenderal ...."Dalam waktu singkat, ruangan kantor berubah menjadi tempat mesum. San

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 830

    Setelah Tandi memberikan perintah, dua prajurit segera memasang sebuah katrol di tepi lubang, agar para pasukan bisa turun ke dalam menggunakan tali."Hati-hati, semuanya," ujar Ewan mengingatkan, lalu dia menggenggam tali dan tubuhnya meluncur turun ke dalam lubang.Yang lain segera mengikuti.Ewan bergerak dengan sangat hati-hati. Walaupun kecepatannya tidak cepat, dia sama sekali tidak berani lengah. Demi menghindari mengejutkan musuh, tidak ada seorang pun yang menyalakan alat penerangan.Tiga puluh detik kemudian, kakinya menyentuh tanah. Sekelilingnya gelap gulita dan sunyi, tidak terdengar sedikit pun suara.Ewan segera mengaktifkan mata batinnya, menatap ke sekeliling, tetapi tidak menemukan satu pun makhluk hidup, termasuk para mayat hidup itu.Tak lama kemudian, semua orang pun mendarat satu per satu di belakangnya."Ada penemuan?" Tandi bertanya dengan pelan."Nggak ada," jawab Ewan. Pandangannya tetap waspada memeriksa sekeliling.Logan menimpali, "Aku curiga para mayat hid

  • Dokter Sakti Penguasa Dunia   Bab 829

    "Menghunus pedang dan menunggang kuda untuk membasmi para iblis!""Ada pepatah, jadi prajurit itu tak takut mati. Takut mati berarti jangan jadi prajurit!""Tanah air yang membesarkan kita. Sekarang saatnya kita mencurahkan darah demi membalas budi kepada tanah air.""Akan kuambil busur seindah bulan purnama, menatap barat laut, menembak serigala di langit! Kalau mayat hidup itu adalah serigala, kita akan musnahkan mereka!""Katakan padaku, apa kalian punya keyakinan?""Punya!" Prajurit pasukan khusus itu serempak meneriakkan jawaban. Agar tidak menakuti musuh, semua orang menahan sorakan mereka agar tidak terdengar berlebihan.Ewan melirik Tandi dengan sedikit rasa kagum. Dia tiba-tiba sadar, Tandi bisa menjadi perwira Aula Raja Maut pada usia 30-an bukan hanya karena latar keluarga, tetapi juga kemampuan pribadinya. Walaupun mengetahui akan menghadapi musuh sekuat mayat hidup dan ancaman tak dikenal, dia tetap tenang. Sungguh berwibawa."Baik! Kita akan bergerak dalam 30 detik!" Tand

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status