Malam itu hening. Tirai jendela bergoyang pelan diterpa angin lembut, membawa aroma malam yang samar masuk ke dalam kamar. Di bawah cahaya temaram lampu meja, dua sosok manusia yang sama-sama diliputi rasa asing kini saling terhubung dalam ikatan yang sah.Keandra masih menatap wajah Neina yang tampak lelah namun tetap memancarkan pesona lembut. Ia mengangkat jemari tipis istrinya, menatapnya seolah sesuatu yang rapuh dan berharga. “Aku tidak pernah menyangka…” suara Keandra rendah, hampir seperti bisikan yang ia ucapkan untuk dirinya sendiri, “…kalau kau akan mempercayaiku sejauh ini.”Neina menunduk, wajahnya masih merona, tidak berani menatap balik. Bibirnya bergetar, ingin menjawab, tapi yang keluar hanya desahan pelan. Keandra mengusap keringat tipis di pelipis Neina, lalu dengan hati-hati meraih tubuh istrinya. “Ayo,” katanya lembut, “kau harus membersihkan diri.” Tanpa menunggu jawaban, ia menggendong Neina. Gerakannya mantap namun hati-hati, seolah ia tengah membawa sesuat
Last Updated : 2025-09-15 Read more