Semua Bab Putra Langit Tak Tertandingi: Bab 51 - Bab 60

"Dasar pria bodoh, kata siapa aku menyesal?" Jawab Mei Ling kesal, tampa mengangkat kepalanya dari dada Tian Fan. "Lalu mengapa kau menangis?" Tanya Tian Fan bingung. "Kau sungguh tidak peka, aku melakukan semuanya sendirian selama tiga jam, aku bahkan menghisap adik kecilmu sampai mulutku kaku dan hampir bengkak, lalu aku berinisiatif melakukannya sendiri bahkan tak perduli dengan rasa sakit ku. Tapi teganya kau bersikap acuh, bahkan kau sama sekali tidak membuka matamu, apa lagi mengakui seberapa nikmat perlakuanku. Kau begitu jahat, aku membencimu." Kata Mei Ling kesal. Kemudian ia menggigit dada Tian Fan, dan satu tangannya memukul-mukul dada Tian Fan. Tian Fan sama sekali tidak melawan atau berusaha melepaskan diri. "Salah mu sendiri kau terlalu tidak sabaran, aku sudah bilang aku juga menyukaimu, tapi kita belum meminta izin pada kakak-kakak mu. Sekarang coba katakan, bagaimana aku akan menjelaskan pada mereka, jika darah perawanmu sudah membasahi adik kecilku bahkan seb

"Kakak, kakak Tian, aku salah, aku bersalah padamu, sebelumnya aku mengatakan pada kakek, bahwa aku tidak mau dijodohkan dengan kakak, aku juga menolak bertemu kakak. Maafkan aku yang bodoh ini kak, sekarang aku sangat menyesal. Kakak Tian sudah menyembuhkan kakekku, bahkan tampa menghitung sikap sombongku pada kakak sedikitpun. Tolong kakak maafkan aku, dan terima aku menjadi salah satu istri kakak." Kata Shi Su menangis tersedu dan meluapkan emosinya. "Hei, kau ini senti mental sekali, jangan menangis dulu, sekarang kakak mau bicara sesuatu pada mu, dan juga kalian berdua." Kata Tian Fan lembut. Lalu dia berbalik dan memanggil Mei Ling, "Adik, sekarang turunlah dan berikan rasa hormatmu pada tiga kakakmu." Qi Jian, Dan Ran, dan Shi Su sangat kaget. Mereka mengira Tian Fan kembali bersama Bai Lu Qian. Namun, alangkah terkejutnya mereka, saat melihat siapa sosok yang turun dari mobil. Terutama Luo Shi Su, mulutnya menganga lebar, sampai sampai bisa dimasuki sebutir telur utu

Lu Qian saat itu hanya menanamkan dalam hatinya, jika ia akan menyerahkan diri, hati, juga segenap jiwa dan raganya hanya untuk Tian Fan seorang. Dia dengan sabar menunggu Tian Fan datang menemuinya, tampa pernah berani mengganggu Tian Fan, namun hari ini sahabat baiknya Lin Xiao Yu, akan menjadi malaikat penolong baginya, untuk segera mempertemukannya dengan sang pangeran pujaan hatinya. ... Di kamar berwarna biru muda. Villa nomor 1 di Ganbu Mountain Villa. Dua jam sudah berlalu sejak Luo Shi Su menarik Tian Fan dengan kesal. Kini, Tian Fan sedang berada di atas tubuh indah Luo Shi Su, mata indah Shi Su tak henti terbuka dan terpejam secara bergantian, seiring dengan perlakuan lembut serta kenikmatan yang di berikan Tian Fan padanya. Beberapa saat kemudian tubuh mereka berdua bergetar secara bersamaan, permainan itu di tutup dengan erangan lembut Shi Su dan sebuah kecupan manis di bibir merahnya. Setelah itu, Tian Fan melepaskan penyatuan mereka dan membiarkan Shi Su

"Bagaimana para penculik itu bisa tau kapan kalian akan keluar gerbang? Mereka juga bisa langsung mengenali targetnya, seolah semua sudah di persiapkan. Jika mereka hanya penculik biasa, mengapa mereka hanya membawa Lu Qian, harusnya dengan jumlah mereka, mereka bisa membawa kalian berdua sekaligus." Kata Tian Fan melanjutkan. "Lalu sekarang kita harus bagaimana kak?" Tanya Xiao Yu lagi. Sebelum Tian Fan menjawab, tampak sebuah mobil hitam dan merah juga tiba di tempat mereka saat itu. Empat gadis cantik yang memancarkan pesona luar biasa turun dari dua mobil itu, mereka berempat memiliki aura dan menampakkan kelebihan mereka masing-masing. "Kakak, bagaimana keadaannya? Adik Lu Qian baik-baik saja 'kan?" Tanya Shi Su cemas. "Kakak suami, perlukah aku mengerahkan anggota ku?" Tanya Dan Ran menyambung. "Tahan dulu! Istriku, aku butuh kau untuk mengikuti dan menyelidiki seseorang." Jawab Tian Fan. "Kondisi Lu Qian belum pasti, kita tidak bisa bergerak dengan gegabah, Lu Qia

"Ti..., tidak, tidak, aku hanya kaget. Bukan kah bel masuk sudah berbunyi?! Masuk lah ke kelas, terimakasih sudah membantu ku." Perintah San Ji gugup. Ia berusaha tetap terlihat tenang, meskipun saat itu ia sebenarnya sangat bingung dan merasa sedikit ketakutan. 'Jika Xiao Yu di sini, maka siapa yang mereka culik?' Batin San Ji. "Baik guru Tang, aku masuk kelas dulu." Xiao Yu bersikap sangat tenang, tidak terlihat tegang sedikitpun, bahkan dua gadis itu memuji kehebatan Xiao Yu mengendalikan dirinya. Setelah memastikan Xiao Yu pergi, San Ji buru-buru menelepon. Setelah beberapa saat ia menutup panggilan telepon itu dan bergegas pergi. Tiga gadis itu segera mengikutinya, tak lupa sebelum itu Xiao Yu sudah meminta Izin pada wali kelasnya, karena dia dan Lu Qian tidak bisa lanjut mengikuti pelajaran hari itu. ... Di taman dekat sekolah. Tian Fan sedang menjelaskan yang terjadi pada Wu Lin Jia, yang membuat Lin Jia sangat marah. Ia berkata degan kesal, "Siapa yang begi