Semua Bab Putra Langit Tak Tertandingi: Bab 41 - Bab 50

"Silahkan nona." Jawab Tian Fan cepat. "Kenapa kau menuju ke Barat kota? Kemana tujuan mu?" "Aku akan mengunjungi seorang teman nenek ku. Ia sedang sakit, jadi aku akan mencoba memeriksanya." Jawab Tian Fan jujur. "Oh, benarkah?! Tuan Tian, kebetulan sekali aku juga akan memeriksa seorang pasien, bagaimana tujuan kita bisa sama? Jangan-jangan..." "Jangan-jangan apa nona Hua?" Tanya Tian Fan karena Mei Ling tiba-tiba menghentikan ucapannya. "Tidak apa-apa tuan." Jawab Mei Ling tersipu. "Baiklah nona Hua, setelah sampai di Barat kota, aku akan mentraktirmu makan malam sebagai tanda terimakasih, bagaimana menurutmu?" Tanya Tian Fan. Ia merasa, ia harus menunjukkan sedikit ketulusan, karena Mei Ling juga sudah cukup baik meminta maaf, ia bahkan berinisiatif menawarkan diri untuk memberinya tumpangan, dan yang paling penting ia harus secara serius meminta maaf pada Mei Ling, karena meskipun kejadian di trotoar itu bukan kesengajaan tapi dia sudah termasuk melecehkan seorang w

Qi Jian dan dua gadis cantik lainnya sudah selesai makan malam dan membereskan semuanya, Shi Su lalu pamit ke kamarnya untuk berganti pakaian dan melepaskan penyamarannya. Sementara Qi Jian dan Dan Ran menonton tv di ruang tamu, Shi Su saat itu keluar dari kamarnya, Qi Jian sekarang bisa memastikan jika gadis di depannya itu benar-benar Luo Shi Su temannya, sekaligus adik kelasnya waktu SMA. Dan Ran sangat terkesima dengan kecantikan Shi Su yang hampir tidak kalah dengan Qi Jian, hanya saja masing-masing dari mereka punya daya tarik yang berbeda, Qi Jian yang begitu lembut, dan Shi Su yang tegas dan mendominasi memancarkan aura seorang wanita pekerja keras, makin memantapkan hati Dan Ran, jika memang dua gadis itu sangat pantas menjadi kakaknya. "Kakak Shi Su, kau cantik sekali." Puji Dan Ran tulus. "Kau benar dik, adik Shi Shu kau benar-benar terlihat menawan, jika kakak Tian melihat mu seperti ini, dia pasti akan jatuh cinta." Tambah Qi Jian. Wajah Shi Su langsung tersipu,

"Dari apa yang bisa ku rasakan setelah pemeriksaan, ada beberapa jalur meridian yang rusak di area dada kiri kakek Luo." Kata Tian Fan menjelaskan dengan tenang. Ia menatap ke atas sambil lanjut merasakan denyut nadi Luo Shen, lalu ia melanjutkan, "Itu menyebabkan penyempitan pembuluh darah, dan menghambat peredaran darah kakek, baik itu menuju, atau juga keluar dari jantung. Jika tebakan ku tidak salah, kakek akan merasakan seperti di tusuk ribuan jarum saat menarik nafas panjang, benar 'kan?" "Benar sekali anak muda, bagaimana kau bisa memperkirakannya sampai sebegitu detilnya, memang tidak salah jika kau adalah cucu 'Sang Dewi Roh Suci' dan juga sekaligus cucu dari 'Sang Ratu Pengobatan'. Pencapaian medis mu benar-benar sangat menakjubkan." Puji Luo Shen penuh ketulusan. Sementara Mei Ling yang sejak tadi hanya diam, mulai mengernyitkan dahi seperti berpikir keras. 'Cucu dari 'Dewi Roh Suci' dan 'Ratu Pengobatan'? Jadi, tuan Tian adalah cucu dari dua orang hebat itu? Bagai

"Lalu, bolehkah aku membantu anda saat melakukan operasi pada kakek Luo?" Tanya Mei Ling penuh harap. Luo Shen dapat melihat ketertarikan pada Tian Fan di mata Mei Ling, namun ia tidak bisa melakukan apapun, karena pria hebat dan berbakat seperti Tian Fan memang pantas untuk diperebutkan. Satu-satunya penyesalan yang ia rasakan adalah, karena cucu kesayangannya malah menolak untuk dijodohkan dengan pria tampan yang mengagumkan ini. Luo Shen hanya bisa menghela nafas panjang dengan pasrah. Tian Fan yang belum bisa membaca isi hati Mei Ling, hanya mengangguk mengiyakan dan berkata, "Tentu saja nona Hua, aku akan sangat senang jika nona Hua bersedia membantu." Tian Fan hanya menjawab dengan santai, namun jawaban itu sudah cukup untuk membuat hati Mei Ling berbunga-bunga. "Baiklah kalau begitu. Kakek Luo, aku pamit dulu, besok pagi aku akan langsung kembali ke rumah dan mulai mempersiapkan semuanya." "Baiklah nak, sayang sekali, kamu sebenarnya bisa menginap di tempatku saja

"Kau sendiri yang bilang tadi, aku bisa melakukan apapun yang ingin aku lakukan. Tuan Tian, aku begitu mengagumi kehebatan mu, tampaknya aku juga mulai menyukaimu, dan lebih parahnya lagi aku merasa mungkin aku sudah jatuh cinta padamu." Bisik Mei Ling lembut. "Aku tidak mengerti nona Hua. Tolong kamu berpakaian dulu, tidak baik kita melakukan hal seperti ini." Jawab Tian Fan berpura-pura polos dan tidak mengerti. Secara naluriah, dalam hatinya ada gejolak hebat yang siapa pun tidak akan mudah mengendalikannya, tapi dengan sekuat tenaga ia berusaha menekannya dan berusaha tetap berpikir secara rasional. "Maafkan aku, karena pertemuan pertama kita sangat tidak menyenangkan, tapi aku sungguh sangat menyesali semua itu. Tuan Tian, tidak, bukan, Tian Fan, sayangku, aku mencintaimu, aku mohon kamu jangan menolak ku." Ucap Mei Ling lirih. "Nona Hua, aku sangat menghargai perasaan mu pada ku, dan aku berterimakasih untuk itu. Tapi nona, aku harus memberitahumu kebenarannya, aku sudah