“Kamu kenapa pake kursi roda di kantor gini?” tanyanya heran dengan mengangkat sebelah alisnya.Aku otomatis menegakkan tubuhku, mencoba untuk tetap kelihatan tenang meski dada ini berdegup nggak karuan. “M-Mas Dimas? Kok Mas Dimas udah di kantor?” jawabku tergagap, mencoba mengalihkan perhatiannya. Lalu, pandnaganku beralih pada Fina yang tak kalah terkejut, ia bahkan meremas tangannya sendiri, seakan rasa gugupnya tak bisa di sembunyikan lagi.Pria itu mendekat ke arahku dengan mempertajam tatapannya, matanya turun mengintai wajahku, lalu beralih pada tubuhku yang tertutup selimut. “Kamu kenapa, Kay? Sakit? Dari tadi Rayh—”Aku langsung berdeham cepat, keras, memberi kode untuk tak mengucapkan nama pria itu di kantor. “Ehem! Iya Mas, cuma kecapekan aja,” potongku buru-buru, tanganku bergerak tak karuan, mencoba menyembunyikan rasa gugup yang kurasakan. “Kayaknya kurang tidur, deh," alibiku dengan mengedipkan mata beberapa kali, berharap Mas Dimas mengerti kode yang kuberikan.Mas D
Last Updated : 2025-10-26 Read more