Bulu mata Vanesa bergetar. Dia memejamkan matanya dengan erat sambil mengatupkan bibirnya yang pucat rapat-rapat.Amanda menyadari gerakan dada Vanesa yang makin kuat."Vanesa, katakan saja apa yang membuatmu marah dan mendendam. Jangan seperti ini ...." Amanda menatap Vanesa dengan cemas.Vanesa menggigit bibirnya erat-erat dan memejamkan matanya, dia menolak untuk bersuara.Hanya air matanya yang terus bergulir turun dan membasahi bantal."Vanesa, jangan seperti ini. Nggak apa-apa kok kalau kamu mau menangis. Jangan ditahan begini ...."Amanda tahu betul betapa kuatnya emosi yang terpendam dalam hati Vanesa.Namun, Vanesa malah meredam emosinya dengan cara yang bisa dibilang menyiksa diri sendiri!Jake yang merasa sangat cemas pun akhirnya membentak Steven, "Pergi sajalah! Lihat apa hasil perbuatanmu pada Vanesa!"Steven mengatupkan bibirnya dan mengabaikan Jake, pupil matanya yang gelap menatap lurus ke arah Vanesa.Karena Steven tidak mau pergi juga, Jake akhirnya melangkah maju da
Baca selengkapnya