--- Kasur empuk bergoyang seolah sedang berada di atas kapal layar yang dihantam ombak tinggi. Carlos tergeletak terlentang dengan napas terengah, rambut acak-acakan, dada telanjang berkilau oleh keringat, dan wajahnya campuran antara girang, takut, dan kagum. Sukma, dengan mata berbinar dan rambut awut-awutan, duduk jongkok di atasnya, tangan bertolak pinggang. “Siap, Bos?” katanya dengan nada centil berbahaya. Carlos terkekeh, tapi jelas kelihatan tegang. “Tunggu dulu, tunggu dulu… Jangan langsung nyelonong begitu, sayang. Kita harus bicara tentang... sejarah kelammu.” Sukma menyipitkan mata. “Sejarah kelamku?” “Yang bikin Dimitri trauma duduk selama dua bulan itu,kamu matahin alat tempur Dimitri.” kata Carlos sambil mengangkat alis, mencoba mengatur napas. Sukma tertawa ngakak, langsung tergeletak di dada Carlos. “Astaga, itu sudah bertahun-tahun lalu. Salah teknik." Carlos mengangkat jari telunjuknya. “Tapi yang patah punyaku nanti, bukan punyanya. Aku harus ambil
Huling Na-update : 2025-08-08 Magbasa pa