Carlos baru saja pulang dari pertemuan bisnis. Jas hitamnya masih melekat rapi, tapi dasinya sudah longgar, seolah ia menanggalkan formalitas begitu keluar dari gedung pertemuan. Langkahnya berat dan cepat, seperti orang yang tidak mau membuang waktu. Begitu ia masuk ke ruang tamu, Rubi menoleh dengan senyum manis, mencoba menghangatkan udara yang sudah dingin sejak awal. “Kamu pulang juga akhirnya… aku udah nunggu,” ucapnya dengan nada menggoda, seperti biasanya saat mencoba menenangkan mood Carlos. Tapi kali ini, Carlos tidak membalas senyuman itu. Pandangannya menusuk tajam, dingin seperti mata binatang buas yang sudah mengunci mangsa. Ia menatap wajah Rubi lama-lama, seolah sedang membedah setiap garisnya untuk menemukan kebohongan yang selama ini ia curigai. Tanpa mengalihkan tatapan, Carlos meletakkan map hitam di meja, duduk di kursi seberangnya. Gerakannya terkendali tapi penuh tekanan. “Rubi,” ucapnya rendah, tapi nada suaranya tegang, seperti tali yang ditarik terlalu ke
Terakhir Diperbarui : 2025-08-11 Baca selengkapnya