Home / Romansa / Suami Perkasa / Cemburu Buta

Share

Cemburu Buta

last update Last Updated: 2025-08-10 01:59:15

Ruang rapat lantai 27 penuh dengan aroma kopi dan dentingan gelas. Sukma berdiri di ujung meja panjang, memaparkan slide terakhir dari presentasinya. Di seberang, Leon duduk dengan gaya santai khasnya, jas abu-abu muda, senyum tipis yang dari dulu selalu punya efek aneh di hati Sukma — campuran nostalgia dan rasa waspada.

“Kalau ini berjalan sesuai timeline,” ujar Leon sambil menandai dokumen di depannya, “proyek ini akan jadi kolaborasi terbesar perusahaan kita tahun ini.”

Sukma mengangguk, berusaha menahan tatapannya tetap profesional. “Ya. Semua detail sudah disetujui board, tinggal tanda tangan kontrak.”

Mata Leon sedikit menyipit, seperti ingin mengatakan sesuatu di luar bisnis, tapi ia hanya menutup map. “Senang bisa kerja sama lagi, Sukma.”

Ucapan sederhana itu sudah cukup untuk membuat udara di ruangan berubah sedikit tebal. Sukma sadar, ada masa lalu yang belum sepenuhnya mati di antara mereka — masa lalu yang Carlos akan benci kalau tahu.

---

Sore itu, Sukma pu
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Suami Perkasa   Rayuan Palsu

    Keira berdiri di dekat meja rias, menyisir rambut panjangnya perlahan. Dari pantulan cermin, ia melihat Carlos memperhatikannya—bukan dengan tatapan menilai seperti biasanya, tapi seperti seorang pria yang mengagumi sesuatu yang benar-benar berharga. Itu tatapan yang, kalau Keira tidak tahu siapa Carlos sebenarnya, mungkin akan membuatnya percaya. “Kemari,” suara Carlos rendah, serak, tapi lembut. Keira menoleh pelan. “Ada apa?” tanyanya dengan nada yang dibuat netral, walau di dalam hatinya ia sudah bersiap-siap menghadapi permainan kata Carlos. Pria itu tersenyum miring, lalu menepuk tempat kosong di sampingnya. “Aku cuma mau kamu di sini. Malam ini… cuma kita berdua. Nggak ada orang lain. Nggak ada masa lalu.” Keira berjalan mendekat, langkahnya ringan. Begitu ia duduk, Carlos langsung meraih tangannya. Jari-jarinya yang besar namun hangat membelai punggung tangan Keira, gerakannya pelan, nyaris seperti takut merusaknya. “Kamu tahu nggak, Keira…” ucapnya sambil menatap mata

  • Suami Perkasa   Aku Tidak Menyesal

    Carlos baru saja pulang dari pertemuan bisnis. Jas hitamnya masih melekat rapi, tapi dasinya sudah longgar, seolah ia menanggalkan formalitas begitu keluar dari gedung pertemuan. Langkahnya berat dan cepat, seperti orang yang tidak mau membuang waktu. Begitu ia masuk ke ruang tamu, Rubi menoleh dengan senyum manis, mencoba menghangatkan udara yang sudah dingin sejak awal. “Kamu pulang juga akhirnya… aku udah nunggu,” ucapnya dengan nada menggoda, seperti biasanya saat mencoba menenangkan mood Carlos. Tapi kali ini, Carlos tidak membalas senyuman itu. Pandangannya menusuk tajam, dingin seperti mata binatang buas yang sudah mengunci mangsa. Ia menatap wajah Rubi lama-lama, seolah sedang membedah setiap garisnya untuk menemukan kebohongan yang selama ini ia curigai. Tanpa mengalihkan tatapan, Carlos meletakkan map hitam di meja, duduk di kursi seberangnya. Gerakannya terkendali tapi penuh tekanan. “Rubi,” ucapnya rendah, tapi nada suaranya tegang, seperti tali yang ditarik terlalu ke

  • Suami Perkasa   Talak Tiga

    --- Carlos selalu dikenal sebagai lelaki berbahaya. Aura kekuasaan, kekuatan, dan amarah yang siap meledak kapan saja membuat banyak orang memilih untuk menghindar daripada berurusan dengannya. Namun, sejak hari di mana ia menjatuhkan talak tiga pada Sukma—wanita yang dulu ia sebut sebagai satu-satunya cintanya—sisi liarnya seakan benar-benar lepas kendali. Bukan hanya sikapnya yang berubah, tapi juga cara ia memperlakukan orang-orang di sekelilingnya. Emosinya seperti api liar yang membakar siapa pun yang berada terlalu dekat. Livia, istri ketiga yang dulunya selalu dimanja, kini justru jadi sasaran amarahnya. Wanita itu pernah mendapatkan segalanya: gaun-gaun mahal, berlian berkilau, liburan ke luar negeri setiap bulan. Tapi semua kemewahan itu tak lagi terasa ketika kata-kata Carlos berubah menjadi senjata, dan tatapannya menjadi ancaman. Malam itu, ruang makan megah di rumah utama dipenuhi ketegangan. Lampu gantung kristal memantulkan cahaya hangat, tapi hawa di antara

  • Suami Perkasa   Ngrasain Nyonya Bos

    Carlos tak butuh waktu lama setelah menalak. Keesokan harinya, Sukma resmi dicerai. Semua berkas perceraian dikirim melalui pengacara keluarga. Tak ada pertemuan. Tak ada perpisahan. Hanya selembar surat yang singkat tapi tajam: "Kau bebas sekarang. Tapi dia—akan menyesal seumur hidup." Sukma memandangi surat itu dengan tangan gemetar. Jantungnya berdetak cepat. Ia seharusnya lega, bukan? Bukankah ini yang ia inginkan? Tapi kenapa perutnya terasa kosong... seperti ada sesuatu yang hilang dari jiwanya? Tak lama setelah surat itu sampai, Arvand menghilang. Sejak malam kejadian, ia tak pernah terlihat di rumah atau markas keamanan Carlos. Ponselnya mati. Keluarganya juga tak tahu ke mana ia pergi. Sukma gelisah. Ia takut. Sangat takut. Carlos bukan pria biasa. Ia punya koneksi. Ia bisa melacak siapa saja, kapan saja. Dan benar saja—dua hari kemudian, Sukma menerima paket misterius. Di dalamnya ada satu foto. Foto Arvand. Diikat. Di dalam gudang. Luka di wajahnya tampak parah.

  • Suami Perkasa   Kamu Wanita Hina

    --- Malam itu, hujan turun pelan dengan irama yang tak beraturan, seolah langit sendiri tengah larut dalam kegelisahan yang sama seperti hati Sukma. Awan kelabu menggantung berat di atas kota, menyelimuti segala sesuatu dengan nuansa suram. Di dalam kamar hotel sederhana yang disewanya sendiri, Sukma berdiri terpaku di depan cermin besar yang menggantung di dinding. Sosoknya yang kurus dengan rambut hitam yang panjang dan tergerai terpantul samar dalam kaca, namun matanya yang sayu menyiratkan beban yang jauh lebih berat dari sekadar kelelahan fisik. Jari-jarinya yang lentik bergerak pelan menyisir rambutnya, seperti mencari ketenangan yang tak kunjung datang. Napasnya berat, sesekali menarik udara panjang yang bergetar oleh kecemasan yang membuncah. Di meja kecil dekat tempat tidur, sebuah ponsel bergetar lembut, layar menyala dengan notifikasi pesan masuk dari Arvand: “Saya di parkiran, nyonya.” Sukma menatap layar itu, bibirnya bergetar namun tanpa suara. Dia tahu, pertemuan it

  • Suami Perkasa   Saya Seneng Banget

    Gugatan cerai yang Sukma titipkan lewat pengacara ternyata mentah di meja hakim. Tak butuh waktu lama untuk Carlos tahu semuanya. Ia muncul di ruang sidang seperti raja yang sedang bosan: jas hitam, senyum tipis, dan tatapan tajam. Pengacara Sukma bahkan tak berani melanjutkan pleidoi—kabarnya, ia menerima ancaman langsung dari orang suruhan Carlos. Setelah sidang, Sukma ditarik masuk ke mobil oleh Carlos tanpa banyak kata. Di dalam mobil, Carlos hanya berkata pelan, “Kamu pikir bisa lepas dari aku semudah itu, Sayang?” Sukma gemetar, tapi tidak menangis. Ia tahu, ini bukan soal cinta lagi—ini tentang kekuasaan. Carlos menyentuh wajahnya dengan ujung jari, lalu berbisik, “Kamu istriku. Dalam hukum agama dan negaraku, kamu hanya bisa cerai kalau aku rela melepaskan. Dan aku… tidak akan pernah rela.” Sejak hari itu, Sukma dijaga lebih ketat. Dia tetap boleh bekerja.tapi semua akses dibatasi. Bahkan teman-teman, istri lainnya tak bisa lagi bertemu tanpa ijin dari Carlos. Sukm

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status