--- Ketukan pintu itu tak sempat mereka jawab. Gagang pintu sudah berputar, dan seorang perawat masuk dengan wajah cemas. “Bu Angel, ada apa, ada yang bisa dibantu? kenapa merintih—” ucapnya sambil melangkah cepat ke arah ranjang. Sukma langsung meringkuk di balik selimut, wajahnya merah padam. Steve, yang masih di samping ranjang dengan tubuh separuh tertutup kain tipis, tampak tegang seperti maling ketahuan. Ia buru-buru berdiri kaku, tangannya berusaha menahan tiang infus agar tidak tumbang. Perawat menghentikan langkahnya sesaat, menatap pemandangan itu dengan alis terangkat. Pandangannya jelas menyapu Steve yang kalang kabut, lalu Sukma yang terbungkus selimut sampai kepala. Hanya butuh sepersekian detik untuk menebak situasinya. “Ya ampun… Pak, jangan digerakkan sembarangan infusnya. Selangnya bisa ketarik,” ucap sang perawat datar, berusaha profesional meski sudut bibirnya seperti menahan senyum. Steve langsung menunduk, wajahnya merah padam, hanya bisa menggumam,
Last Updated : 2025-08-20 Read more