--- Ciuman itu makin dalam, napas mereka saling memburu, lidah saling mencari dan menuntut lebih. Steve menekan tubuhnya ke arah Sukma, membuat punggung perempuan itu merapat ke bantal. Tangan besar Steve bergerak gelisah, menyusuri lekuk tubuh Sukma yang hanya terlindungi tipis kain rumah sakit. Sukma menggeliat, desahannya lirih, namun justru semakin membakar keberanian Steve. Jemarinya menelusuri sisi leher, bahu, lalu turun ke pinggang, menarik kain yang menghalangi kedekatan mereka. Ujung jarinya menyapu kulit hangat itu, membuat Sukma menggigil kecil. “Steve lakukan, aku udah nggak tahan…” bisiknya tertahan di sela ciuman, seolah ingin menolak, tapi tubuhnya jelas menyerah. Steve menatapnya sebentar, matanya berkilat penuh hasrat dan ragu yang tersisa. “Apa boleh?” Sukma hanya menjawab dengan menarik wajah Steve kembali, bibirnya menempel rakus pada bibir lelaki itu. Ia memilih diam, karena tubuhnya telah lebih jujur dari kata-kata. Steve melepas sisa pakaian tipis
Terakhir Diperbarui : 2025-08-20 Baca selengkapnya