Steve sudah dipanggil pulang ke rumah orangtuanya. Ada pembicaraan serius, katanya. Dan Steve tahu, itu tak akan jauh-jauh dari hubungan cintanya dengan Sukma. Keesokan harinya, rumah besar keluarga Steve dipenuhi aura dingin yang menekan. Ibunya, seorang wanita berwibawa dengan raut keras dan tatapan tajam, sudah menunggunya di ruang tamu. Di sampingnya duduk Sasa, dengan wajah manis penuh kepolosan. Gadis itu menunduk sopan, sesekali mencuri pandang ke arah Steve dengan senyum malu-malu. “Duduk,” suara ibunya terdengar tegas, tak memberi ruang untuk membantah. Steve menarik napas panjang, lalu duduk di sofa berseberangan. “Ada apa, Bu?” Ibunya tidak langsung menjawab. Ia menatap tajam, seperti sedang menimbang. Akhirnya, dengan nada penuh penekanan, ia berkata: “Apa benar kamu pacaran dengan janda itu, Sukma?” Steve mengangkat wajahnya, menatap lurus balik ke ibunya. “Ya, Bu. Aku serius sama Sukma.” Nada suaranya tegas, tapi justru membuat ibunya semakin murka. “Asta
Last Updated : 2025-08-26 Read more