“Kia, nanti malam kamu datang?” tanya Alana sambil menyendok es krimnya, matanya melirik Kiara penuh arti.Tanpa perlu penjelasan lebih lanjut, Kiara sudah mengerti maksud pertanyaan itu. Dia hanya mengangguk pelan. “Iya, aku datang.”Alana mendengus pelan. “Ada ya, perempuan tidak tahu malu seperti itu.”“Siapa?” tanya Wulan yang masih sibuk mengaduk minumannya, jelas tak paham arah pembicaraan.“Anya,” jawab Alana singkat, nada suaranya mengandung kekesalan.Wulan mengangkat alis, menatap Alana penasaran. “Eh, bukannya dulu kamu yang paling muji-muji dia?”Alana langsung meringis, menyandarkan punggungnya di kursi. “Ya… gimana ya, anak polos ini ternyata gampang banget dimanipulasi,” ucapnya sambil menunjuk dirinya sendiri dengan ekspresi pasrah.Kiara dan Wulan tak bisa menahan tawa, membuat suasana di meja mereka kembali hangat meski topiknya cukup pedas.“Tapi kamu datang sama suami kamu, kan?” tanya Wulan penasaran, mencondongkan tubuhnya ke arah Kiara.“Tentu saja,” jawab Kiara
Terakhir Diperbarui : 2025-08-10 Baca selengkapnya