Setelah pertengkaran pagi yang menyisakan dingin di udara, Kayla Margareth Davis dan Xavier Anderson kembali ke kantor pusat The Moons Company tanpa sepatah kata pun.Mobil hitam mewah itu melaju pelan menuju basement gedung, namun sepanjang perjalanan, keheningan terbentang seperti jurang yang tak bisa dijembatani—lebar, sunyi, dan penuh batu tajam emosi yang belum sempat dibersihkan.Kayla menatap ke luar jendela. Wajahnya pucat, kulitnya nyaris sewarna kaca mobil yang diselimuti embun tipis sisa hujan subuh tadi. Tapi di balik pucat itu, sepasang matanya menyala pelan, menyimpan bara yang belum padam.Jemarinya mencengkeram pangkuannya, berusaha menahan gemetar yang muncul bukan karena takut, tapi karena amarah yang masih tersisa dari pagi tadi.Di sisi lain, Xavier duduk tenang, menatap lurus ke depan seolah tak terjadi apa-apa. Rahangnya mengeras, sorot matanya kosong namun tajam.Dia terlihat seperti pria yang mampu membungkus segala bentuk kekacauan dengan jas rapi dan ekspresi
Dernière mise à jour : 2025-07-05 Read More