Aku menatap kedua orang ini dengan tatapan bosan, tetapi mulutku juga tidak diam saja."Maaf, aku nggak bermaksud apa-apa. Kalian jangan terlalu sensitif, oke?""Lagi pula, perhiasan itu baru akan terlihat bagus kalau dipakai dalam satu set. Gelang yang kamu berikan ini dibuat dari sisa bahan rubi itu, jadi sebaiknya kamu mengambilnya kembali saja."Shifa menggigit bibirnya. "Kak Frany, kamu tenang saja. Meskipun Kak Felix mengatakan akan memberikannya padaku, aku tahu ini adalah hadiah pernikahan kalian. Aku nggak akan mengambilnya. Setelah pameranku selesai, aku akan mengembalikannya padamu, oke?"Teman-teman Felix ikut mengambil kesempatan untuk membela, "Frany, apa kamu masih belum puas? Lihatlah, Shifa sampai terlihat ketakutan begitu. Ini hanya kalung saja, apakah harus seserius itu? Shifa akhirnya pulang, tapi sekarang semuanya jadi begini. Apa kamu baru merasa puas setelah membuat semua orang merasa nggak senang?""Benar, Nona Frany. Kamu berasal dari keluarga terpandang juga,
Baca selengkapnya