Langit di luar gedung Neuverse Technologies sudah berubah jadi kanvas biru tua, dan kilau lampu kendaraan di jalan raya mulai berpendar. Pukul 19.08. Di lobi utama, hanya tinggal satu satpam yang menyapa Aurelie dengan anggukan lelah.Ia menoleh ke kiri dan ke kanan, tapi sosok Shaquelle tak terlihat.“Dia bilang mau nganterin aku pulang…” gumamnya, setengah kesal, setengah khawatir.Setelah menunggu hampir lima menit dan tak kunjung muncul, Aurelie memutuskan naik kembali ke lantai tujuh belas.Lift berdenting. Hening.Saat pintu terbuka, aroma kopi hitam dan sedikit bau plastik dari mesin printer menyambutnya. Lantai itu nyaris kosong, hanya lampu di satu ruangan yang masih menyala—ruangan Shaquelle.Aurelie melangkah perlahan, menapaki karpet abu-abu tua hingga mendekati dinding kaca ruangan CEO. Dan di baliknya, terlihat Shaquelle masih duduk tegak di depan dua layar monitor, tangan sibuk mengetik dan matanya tampak lelah. Kemejanya sudah kusut di bagian lengan dan dasi terg
Terakhir Diperbarui : 2025-08-03 Baca selengkapnya