Pukul 10.02Aurelie menekan lift menuju lantai dua puluh satu sambil menggenggam tablet dan segelas kopi yang sudah dingin. Rambutnya dicepol seadanya, dan blazer oversized yang ia kenakan terlihat seperti ditarik dari belakang kursi semalam. Kantor begitu tenang dengan kekhusyukan para karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dan ia sudah siap dengan war mode.Begitu pintu lift terbuka, suara notifikasi Slack, email vendor, dan obrolan ringan dari Rania dan Dipo langsung menyambut.“Rel! Vendor booth LED udah confirm, tapi mereka minta logo kamu digedein lagi. Katanya… kurang centil,” lapor Rania sambil menyeret kursinya ke meja Aurelie.“Logo startup itu bukan iklan lip gloss, Ran,” balas Aurelie tanpa menoleh, mengetik cepat. “Tapi kasih versi yang warna peach muda, itu lebih eye-catching.”Dipo mengangkat alis. “Kapan kamu tidur terakhir?”“Tidur tuh overrated,” jawab Aurelie datar. “Kita launching seminggu lagi.”Dipo menyodorkan biskuit oat. “Minimal makan, bos. Jangan samp
Last Updated : 2025-08-06 Read more