Suara monitor jantung bayi berirama cepat, seperti ketukan drum yang memacu adrenalin.Shaquelle berdiri di sisi ranjang, memegang tangan Aurelie, sementara tim medis bersiap di ujung kaki.“Bu, tarik napas dalam terus buang … ya… bagus,” kata dokter sambil tersenyum memberi semangat.Tapi Aurelie malah melotot ke arah Shaquelle.“Kalau nanti ini sakitnya enggak worth sama semua ngidam aku, Shaq… aku sumpahin kamu harus ngidam juga!”Shaquelle hampir tertawa, tapi wajahnya tegang. “Rel, fokus napas, sayang. Ngidam nanti kita debat lagi.”Dorongan pertama.Aurelie meringis, wajahnya memerah. Shaquelle mengusap keningnya menggunakan handuk dingin.“Bagus, Bu, mereka udah mau keluar,” ujar sang dokter kembali.Aurelie mendesah lelah. “Kalau yang keluar duluan cowok, kamu harus janji dia nggak boleh pacaran sampai umur tiga puluh.”“Rel, ini bukan waktu yang tepat buat kontrak pranikah versi bayi!” sahut Shaquelle dengan suara tercekat p
Last Updated : 2025-08-26 Read more