Semua Bab CINTA PERTAMA SI GADIS ES: Bab 21 - Bab 30

Kepergian Ardi Sanjaya meninggalkan lubang besar dalam kehidupan Sasya Maharani. Kota BSD City yang biasanya ramai, kini terasa sedikit lebih sepi. Sekolah, yang dulu penuh drama karena ulah Ardi, kembali ke rutinitas akademisnya yang tenang. Sasya memang kembali fokus pada studinya, mempersiapkan diri untuk SNBP dan impiannya masuk universitas ternama. Namun, ada kerinduan yang mendalam, sebuah bug tak terduga dalam program hidupnya yang teratur.Komunikasi jarak jauh menjadi penopang hubungan mereka. Setiap hari, Sasya dan Ardi selalu menyempatkan diri untuk melakukan panggilan video. Ardi akan menceritakan petualangan barunya di kota tempat kuliahnya, tentang teman-teman barunya yang juga unik, dan bagaimana ia masih sering melamun memikirkan Rambo yang dititipkan. Sasya akan menceritakan tentang pelajaran di sekolah, tentang Nisa Adelia yang makin aktif di media sosial, dan Kiki Pratama yang sibuk dengan tim basketnya."Aku merindukanmu, Sasya," kata Ardi suatu malam saat panggila

Waktu berjalan begitu cepat di BSD City. Musim berganti, dan tahun ajaran pun berakhir. Hari yang dinanti-nantikan tiba: hari wisuda SMA. Bagi Sasya Maharani, ini adalah puncak dari perjuangan akademisnya selama bertahun-tahun. Sebuah gerbang menuju masa depan yang cerah, yang kini ia impikan bersama Ardi Sanjaya.Pagi itu, suasana di auditorium megah di ICE BSD, tempat upacara wisuda diselenggarakan, penuh haru dan kebahagiaan. Deretan kursi dipenuhi orang tua, guru, dan para wisudawan yang mengenakan toga. Sasya duduk di barisan depan, hatinya berdebar. Ia sudah siap untuk melangkah ke babak selanjutnya, kini dengan keyakinan yang lebih kuat dari sebelumnya.Ardi Sanjaya duduk di sebelahnya. Wajahnya terlihat lebih rapi dari biasanya, rambutnya ditata, dan ia mengenakan toganya dengan sedikit canggung namun dengan senyum yang tulus. Rambo si kucing jumbo tidak bisa ikut ke dalam aula, namun Sasya yakin Ardi akan segera memeluknya setelah upacara."Kau gugup, Sasya?" bisik Ardi, seny

Dua tahun berlalu dengan cepat. Sasya Maharani dan Ardi Sanjaya telah tumbuh dan berkembang pesat di dunia kampus mereka masing-masing. Jarak yang membentang tidak lagi menjadi penghalang, melainkan justru memperkuat ikatan di antara mereka. Komunikasi intens dan kunjungan berkala telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup mereka. Sasya kini adalah seorang mahasiswi berprestasi tingkat akhir yang mulai merancang masa depan kariernya, sementara Ardi adalah mahasiswa cerdas yang mulai merintis beberapa proyek inovatif dengan pendekatan uniknya.Kini, hubungan mereka telah mencapai titik di mana keduanya tahu ini lebih dari sekadar cinta monyet. Ini adalah sesuatu yang serius, sesuatu yang mereka ingin bawa ke jenjang selanjutnya. Langkah besar pertama adalah yang paling menakutkan bagi Sasya: memperkenalkan Ardi secara resmi kepada kedua orang tuanya.Orang tua Sasya, yang selama ini hanya mendengar tentang "Ardi si anak berandal" dari Sasya yang terkadang mengeluh, atau dari Yudha

Dengan restu dan dukungan penuh dari keluarga Sanjaya, impian Sasya Maharani dan Ardi Sanjaya untuk membangun startup pun segera terwujud. Mereka memutuskan untuk mendirikan kantor kecil di salah satu gedung perkantoran modern di Green Office Park, BSD City, sebuah lokasi strategis yang mencerminkan ambisi mereka. Nama startup mereka: "Jejak Lokal", sebuah platform e-commerce yang bertujuan mengangkat produk UMKM lokal ke pasar yang lebih luas.Sasya, dengan kejeniusan analitis dan keteraturannya, bertanggung jawab penuh atas strategi bisnis, keuangan, dan manajemen operasional. Ia menyusun rencana bisnis yang matang, menganalisis data pasar, dan memastikan setiap detail berjalan sesuai rencana. Ardi, dengan kreativitas dan kemampuan adaptasinya yang tinggi, fokus pada pengembangan produk, desain antarmuka, dan membangun hubungan dengan para pelaku UMKM. Ia sering blusukan ke pasar-pasar tradisional di sekitar BSD atau mengunjungi langsung para pengrajin di sentra UMKM Serpong untuk m

Lima tahun berlalu. BSD City telah banyak berubah, namun esensi kebersamaan dan pertumbuhan yang menjadi fondasi kisah mereka tetap abadi. Gedung-gedung pencakar langit semakin menjulang, pusat-pusat perbelanjaan semakin megah, dan kota itu terus berdenyut dengan kehidupan. Namun, di antara semua perubahan itu, Sasya Maharani dan Ardi Sanjaya telah membangun dunia mereka sendiri, sebuah dunia yang penuh dengan cinta, tawa, dan tujuan bersama. Sasya kini adalah Chief Operating Officer (COO) yang cemerlang di salah satu anak perusahaan Sanjaya Group yang berbasis di pusat bisnis BSD. Ia dikenal karena ketajaman analitisnya, kepemimpinan yang tenang, dan kemampuannya merumuskan strategi inovatif. Kantornya yang modern di lantai atas gedung pencakar langit menawarkan pemandangan indah BSD City yang membentang luas. Ia sering memandangi kota itu, mengingat kembali bagaimana dulu ia hanya seorang gadis yang terkurung dalam logikanya sendiri. Ardi Sanjaya juga telah berkembang pesat. Ia b