Andara ingin protes atas tingkah Ananta yang meraba-raba dirinya, tapi tangannya yang memegang handphone tanpa sengaja mengetuk layar hingga panggilan tersambung. Seketika wajah gagah milik Ello memenuhi layar.Ello tidak langsung bicara. Tapi senyum melengkung di bibirnya. Dan sorot mata itu sudah sangat Andara hafal. Sorot mata yang mengandung kerinduan."Hai, El, apa kabar?" Andara lebih dulu membuka percakapan."Kangen kamu, Ra," jawab lelaki muda itu dengan tatapan yang tidak berubah.Andara membalas senyuman Ello dengan canggung. Masalahnya, saat ini Ananta masih berada di pangkuannya. Dan ketika Ello mengatakan kangen tadi, Andara merasakan remasan lelaki itu di dadanya semakin kuat.Andara tertawa kecil, mencoba menutupi kekikukan. "Kalau kangen itu koin, celengan rinduku udah penuh kali, Ra," lanjut Ello.Andara mengusap tengkuknya, gugup. Tawanya kali ini terdengar lebih halus.“Aku serius. Rasanya pengen terbang nyusul kamu ke sana.”Jantung Andara berdebar tidak karuan.
Last Updated : 2025-09-04 Read more