Di ruang kantor presdir Grup AK.Setelah menutup telepon, Anders melempar ponselnya ke samping. Matanya yang besar sedikit menyipit, jari-jarinya yang indah menyentuh dagunya, tatapannya berkilat, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Seorang pria yang duduk di sofa sambil mengisap cerutu bertanya dengan suara agak serak, "Jadi, ini rencanamu? Mendekati wanita Landon, lalu baru menjatuhkannya?"Tatapannya melirik ke arah Anders sekilas. Anders tetap bersandar santai, menyahut dengan nada datar, "Jordyn, kamu cuma mitra bisnisku. Urusan pribadiku nggak ada hubungannya denganmu."Nada bicaranya menyiratkan peringatan.Jordyn tertawa ringan dan mengangkat satu tangan. "Oke, aku nggak ikut campur rencanamu. Kalau butuh bantuan, tinggal bilang. Kamu tahu aku juga ingin menjatuhkan Landon. Jadi, selama aku bisa bantu, aku pasti bantu semaksimal mungkin."Anders mengernyit sedikit, tidak menjawab.Saat ini, pintu kantor diketuk."Pak Anders."Itu suara Ursel."Masuk."Anders bangkit, lalu be
Read more