Pernikahan Rahasia: Dimanja CEO Dingin のすべてのチャプター: チャプター 61 - チャプター 70

Ravina menjelaskan panjang lebar tentang profesionalitasnya lagi. Titus tidak suka mendengarnya dan dia juga tidak tertarik. Dia melihat istrinya yang mengernyit dan tampak khawatir. Titus malah merasa pesona Ravina sekarang sangat istimewa.Titus makin berhasrat. Dia memeluk Ravina dan berucap, "Ravina, aku merindukanmu."Ravina merasa tidak berdaya. Titus menanggapi, "Kak Landon tahu masalahnya sendiri. Memangnya kenapa kalau dia masih memikirkan Sasha? Sasha sudah meninggal, bukannya bagus kalau sekarang Kak Landon hidup seperti ini? Dia bisa menerima dan mencintai wanita lain."Ravina yang malu membalas dengan wajah memerah, "Bukannya pria paling mementingkan perasaan karena hal tertentu? Sasha juga mati demi Landon, jadi nggak ada yang bisa dibandingkan dengan posisi Sasha di dalam hati Landon. Mana mungkin Landon mencintai wanita lain dalam waktu singkat?"....Di dalam mobil. Setelah mengakhiri panggilan telepon, tatapan Landon terlihat bingung. Ucapan Ravina masih terngiang-ngi

Dalam waktu setengah jam, tidak ada suara lain di ruang makan. Hanya terdengar suara sendok yang beradu dengan piring.Setelah beberapa saat, Landon meletakkan sendoknya dan mengambil tisu untuk menyeka mulutnya. Dia mendorong kursi, lalu berdiri dan naik ke lantai atas seraya berkata, "Aku mau mengurus sesuatu."Kemudian, Landon naik ke lantai 2. Melihat sosok Landon yang menghilang, Kezia baru mengalihkan pandangannya. Dia terkejut begitu melihat meja makan. Kezia berseru, "Dia menghabiskan semua makanannya?"Wanda tersenyum lebar dan mengomentari, "Nyonya pandai memasak, jadi bisa membangkitkan selera makan Tuan. Ke depannya aku nggak perlu mengkhawatirkan makanan Tuan lagi."Kezia sedikit terkejut. Jelas-jelas tadi Landon hanya menilai masakannya "lumayan". Siapa sangka, Landon menghabiskan semua makanan di atas meja. Apa dia tidak merasa begah setelah makan begitu banyak?Wanda membujuk, "Cepat naik dan mengobrol dengan Tuan sebentar. Pria sangat mudah dibujuk. Mereka nggak akan m

"Cepat pergi!" bentak Landon.Kezia menanggapi, "Hei, itu cuma seekor katak ...."Landon menegaskan, "Kezia, kamu dengar nggak? Cepat ambil pistol!"Keduanya terus berdebat. Akhirnya, katak itu melompat dari jendela. Ekspresi Landon sangat mengerikan. Kezia tertawa sembari memegang perutnya.Ternyata Landon mempunyai kelemahan yang lucu. Ini benar-benar di luar dugaan Kezia. Alhasil, Landon merasa tidak puas karena Kezia tertawa terlalu berlebihan.Landon mengulurkan tangannya untuk menarik Kezia. Sementara itu, Kezia yang lengah langsung jatuh ke dalam pelukan Landon yang hangat.Landon menindih Kezia di meja kerja dan memelototinya. Dia bertanya dengan dingin, "Lucu sekali ya?"Kezia menelan ludah, hanya orang bodoh yang mengakuinya. Dia segera menggeleng seraya menyangkal, "Nggak lucu."Namun, bahu Kezia terus bergetar. Landon memandangi Kezia sambil menyipitkan matanya. Ekspresinya tampak kesal.Tubuh Landon yang tegap menyelubungi tubuh Kezia yang mungil. Landon membelenggu Kezia.

Ternyata memang benar! Kepala Kezia berdengung dan pandangannya kabur. Dia merasa pusing.Kezia berusaha mengendalikan perasaannya dan memberi tahu dirinya sendiri untuk tidak panik. Dia bertanya, "Dokter Wilson, ayahku kenapa? Apa ... terjadi sesuatu kepadanya?"Wilson tidak leluasa berbicara panjang lebar di telepon. Dia hanya menyahut, "Bu Kezia datang secepatnya saja. Nanti kita baru bicarakan lebih lanjut setelah kamu datang."Kezia mengakhiri panggilan telepon, lalu berlari ke luar. Saat keluar, Kezia menabrak seseorang. Dia meminta maaf dan mendorong orang itu sebelum berlari pergi.Brody tertegun melihat mata Kezia yang memerah, bahkan Kezia buru-buru berlari ke luar. Brody menarik seseorang dan bertanya, "Lydia, Kezia kenapa?"Lydia yang bingung menggeleng dan menjawab, "Aku nggak tahu. Tadi dia baik-baik saja ...."Kezia sangat cemas saat dalam perjalanan ke rumah sakit. Dia terus berpikir pasti tidak terjadi sesuatu yang buruk, tetapi dia mulai merasa putus asa.Waktu itu, a

Kezia yang merasa tegang di sepanjang perjalanan akhirnya bisa tenang. Kedua kakinya lemas. Anders maju tepat waktu untuk merangkul Kezia.Anders mencium wangi samar dari tubuh Kezia. Dia diam-diam menarik napas dalam-dalam dan menyipitkan matanya.Kezia tidak memperhatikan gerak-gerik Anders. Dia yang mengkhawatirkan ayahnya bertanya, "Dokter Wilson, sebenarnya apa yang terjadi?"Wilson berpikir sejenak. Setelah terdiam untuk beberapa saat, dia baru menjelaskan, "Tadi pagi monitor ayahmu merespons. Para ahli melakukan serangkaian pemeriksaan pada ayahmu dan menyimpulkan ayahmu menunjukkan tanda-tanda akan bangun."Kezia mendengar perkataan dokter sambil termenung. Dia tidak memercayai semua yang didengarnya. Ayahnya akan bangun? Apa Kezia sedang bermimpi?Akhirnya, doa dan harapan Kezia selama setahun lebih akan terkabul? Air mata Kezia mengalir lebih deras. Dia berkata, "Dokter, terima kasih ...."Sekarang, Kezia tidak tahu harus berkata apa lagi selain berterima kasih. Wilson tersen