Tangisan Sabrina terdengar begitu lirih, mengisi ruang pengap itu. Ia sudah tidak lagi terlihat seperti wanita arogan yang penuh perhitungan. Yang tersisa hanyalah seorang perempuan rapuh, seorang calon ibu yang rela merendahkan diri demi pria yang ia cintai.Riri memejamkan mata sejenak, menahan gejolak yang semakin membuncah. Kata-kata Sabrina bergaung di kepalanya: “Aku juga hamil… demi anakku, demi Kana…”Pelan-pelan, Riri membuka mata kembali, menatap Sabrina yang masih bersimpuh dengan tubuh bergetar. Suaranya keluar serak, tapi jelas.“Baiklah… aku akan membantumu. Aku akan mencoba bicara dengan Damian… juga Ayahku. Aku akan cari cara agar Kana bisa bebas, entah bagaimana. Tapi, Sabrina…” Riri menarik napas panjang, menahan air matanya yang hampir pecah, “…setelah ini kamu harus pergi. Jauh. Jangan pernah muncul di hadapanku lagi, jangan pernah mendekati Damian, apalagi anakku.”Sabrina mendongak, wajahnya penuh air mata, tapi ada sinar harapan yang tiba-tiba menyala di matanya
Last Updated : 2025-09-27 Read more