Malamnya, di rumah Damian, tidak ada yang tahu bahwa sementara mereka menjalani kehidupan normal, di luar sana ada mata-mata mengintai dari berbagai sudut. Di kamar Aldrich yang dipenuhi mainan, Riri sedang membacakan dongeng untuk putra bungsunya. Aldrich memeluk boneka beruang kesayangannya, mata bulatnya sudah setengah tertutup mengantuk. "...dan mereka hidup bahagia selamanya," Riri menutup buku cerita dengan lembut. "Mama," Aldrich memanggil dengan suara mengantuk khas anak-anak. "Aldi sayang Mama." Hati Riri mencair. Ia mencium kening putranya berulang kali. "Mama juga sangat sayang Aldrich. Sayang sekali-sekali." "Papa juga?" "Papa juga sayang Aldrich. Semua orang di rumah ini sayang Aldrich," jawab Riri sambil menyelimuti putranya. Aldrich tersenyum kecil sebelum matanya tertutup sepenuhnya. Napasnya berubah teratur, pertanda sudah tertidur pulas. Riri duduk sebentar di tepi ranjang, memandangi wajah polos putranya. Tanpa ia sadari, air matanya menetes. Hormon kehamila
Last Updated : 2025-10-07 Read more