Cahaya temaram lampu kamar hotel membuat bayangan lembut menari di dinding, seolah turut menyaksikan dua insan yang kini benar-benar terikat dalam ikatan suci. Damian berdiri di hadapan Riri, matanya tajam sekaligus lembut, penuh rasa memiliki yang tak bisa lagi ia sembunyikan.Riri menunduk gugup, jarinya meremas ujung gaun yang sudah agak kusut. Meski hatinya berdebar tak karuan, ada kebahagiaan aneh yang menyelinap. Malam ini adalah malam pertama mereka sebagai suami-istri. Tidak ada lagi penghalang, tidak ada lagi ketakutan soal “boleh” atau “tidak”, yang ada hanya cinta yang sah.Damian mengangkat wajahnya dengan satu sentuhan di dagu, menatap dalam ke mata Riri. “Aku tidak pernah membayangkan seorang wanita bisa membuatku segila ini,” bisiknya, suaranya serak namun sarat kasih.Riri menelan ludah, pipinya panas. “Jangan bicara begitu, aku makin malu.”“Malu itu indah, Sayang,” Damian tersenyum tipis, lalu meraih bibirnya sekali lagi. Ciumannya kali ini lebih lama, lebih dalam, h
Last Updated : 2025-09-30 Read more