Pagi itu, langit Jakarta terlihat cerah. Terlalu cerah untuk sebuah perpisahan. Matahari baru saja naik, menyapu landasan pacu bandara privat dengan cahaya oranye keemasan yang terasa menyakitkan di mata Arkana. Udara sejuk pagi berhembus pelan, membawa aroma avtur dan embun yang menguap dari aspal. Di ujung landasan, jet pribadi keluarga sudah siap. Mesin jet bersenandung lirih, pintu terbuka lebar, tangga besi sudah terpasang rapi. Dua bodyguard berdiri tegak di samping pesawat, pria-pria pilihan Arkana sendiri, profesional, dapat dipercaya. Di sebelah mereka, Clara, asisten wanita berusia tiga puluhan yang tenang dan berpengalaman, sudah mengenakan blazer tipis dan membawa tablet di tangannya. Semua sudah siap. Hanya satu yang belum siap, hati Arkana. Mobil hitam yang membawa Olivia, Ariel, Arkana, Riri, dan Damian berhenti tepat di sisi pesawat. Tidak ada keperluan formalitas. Tidak ada kameramen, tidak ada wartawan. Hanya keluarga, keheningan, dan beban yang terlalu berat untuk
Last Updated : 2025-10-23 Read more