Arkana terbangun lebih dulu. Matanya langsung jatuh pada sosok di sampingnya, Olivia, yang tidur dengan damai, rambut tergerai di bantal, wajah tenang tanpa beban. Dia tersenyum, mengusap rambut istrinya dengan lembut. Ini nyata. Dia nyata. Olivia menggeliat, matanya perlahan terbuka. Saat melihat Arkana menatapnya, dia tersenyum. "Pagi." "Pagi, Sayang," bisik Arkana, mencium keningnya. "Tidur nyenyak?" "Sangat. Kamu?" "Paling nyenyak dalam tiga bulan terakhir." Mereka berbaring di sana, hanya menatap satu sama lain, tidak butuh kata-kata. Lalu, dari kamar sebelah, terdengar ocehan bayi. Olivia tertawa. "Sepertinya seseorang sudah bangun." Arkana tersenyum. "Aku akan membawanya." Dia bangkit, mengenakan celana dan kaos, lalu keluar menuju kamar Ariel. Beberapa menit kemudian, dia kembali dengan Ariel di gendongannya, bayi itu tersenyum lebar, mengoceh riang. "Lihat, Nak," kata Arkana sambil duduk di tepi tempat tidur. "Mama masih tidur. Kita harus pelan-pelan, ya." Tapi Ari
Last Updated : 2025-10-24 Read more