Lampu lift masih berkedip redup, suara mesin berdengung samar. Nadine berdiri tegak, matanya tak lepas dari Alexei.Namun bukannya menjawab tuduhan, Alexei justru menunduk sedikit, senyum ramah kembali tersungging. “Bu Nadine, maaf kalau saya terlihat mencurigakan. Saya hanya mengagumi keberanian Anda. Jarang sekali saya bertemu seorang bos wanita yang bisa berdiri setegak itu di dunia bisnis yang penuh intrik.”Nada suaranya rendah, nyaris seperti bisikan. Ia mendekat satu langkah, membuat jarak mereka kian sempit.“Kalau boleh jujur,” lanjutnya, “setiap kali saya melihat Anda di ruang rapat, saya merasa … terhipnotis. Seolah semua orang lain hilang, hanya Anda yang ada dalam ruangan itu.”Nadine mengangkat dagu, tidak mundur. “Hati-hati dengan kata-katamu, Alexei! Aku tidak mencampuradukkan pekerjaan dengan hal pribadi.”Alexei tertawa kecil, tetapi tatapannya tidak sekadar ramah lagi—ada bayangan lain di sana. “Saya mengerti. Tapi, dunia ini tidak sesederhana garis antara pribadi d
Terakhir Diperbarui : 2025-10-02 Baca selengkapnya