Juliete duduk di tepi ranjang, tangannya menggenggam erat sehelai pakaian dalam yang masih ia pegang. Ia menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri, meskipun amarahnya masih mendidih di balik dada. Pikirannya berputar cepat. Ini bukan saatnya tenggelam dalam emosi. Dia harus bertindak—sekarang. Dengan sigap, ia mengambil ponselnya, memotret pakaian dalam itu tanpa ragu, lalu mengirimkannya pada Jaiden. Hanya satu kalimat menyertainya. “Apa ini juga bagian dari ‘meeting’-mu?” Tak sampai lima menit, ponselnya berdering. Nama Jaiden muncul di layar. Juliete mengangkatnya tanpa basa-basi. “Apa kau menuduhku, baby?” suara Jaiden terdengar tajam, sedikit lebih tinggi dari biasanya. Terdengar jelas ketidaksenangan dalam nada suaranya. Bukan karena pesan itu semata, tapi karena datang dari istrinya sendiri. “Aku hanya ingin tahu kebenaran. Di mana kau? Kita perlu bicara. Sekarang,” ujar Juliete dengan suara dingin dan tegas, tanpa memberi ruang untuk alasan. “Aku sedang m
Terakhir Diperbarui : 2025-07-21 Baca selengkapnya