Lima dummy di hadapan Juliete roboh nyaris serempak, suara tembakan bergema di ruang latihan senjata Cavendish. Nafas Juliete masih teratur meski pelipisnya berkeringat, kacamata pelindung masih bertengger di hidungnya. Di belakangnya, Jaiden berdiri terlalu dekat, satu tangan membungkus pinggangnya, bibirnya sibuk mencium kulit leher Juliete — menebarkan gigil di antara bau mesiu yang masih segar. “Kau makin cantik saat sedang menembak, sayang…” bisik Jaiden, suaranya berat menelusup di tengkuk Juliete. Juliete menggeram kecil, jemarinya masih menekan pelatuk, namun tembakan terakhir hanya menghantam dada dummy — bukan kepala, bukan sasaran sempurna seperti yang dia mau. Dengan kesal, Juliete menurunkan senjata, membuka kacamata pelindungnya, dan menatap Jaiden dengan tatapan tajam penuh protes. “Shit?!” desisnya, hampir mendesis seperti kucing marah. Jaiden terkekeh pelan, pura-pura mengangkat bahu seolah dirinya tak bersalah. Senyum miringnya menambah panas kuping Julie
Terakhir Diperbarui : 2025-07-13 Baca selengkapnya